Anda melamar untuk sebuah posisi di sebuah perusahaan tertentu. Anda mengirim surat lamaran beserta semua kelengkapan berkas lainnya. Setelah itu anda menunggu. Iya kan?
Tapi pikirkan ini. Pada saat yang sama ada sekitar 1000 orang lain di luar sana yang juga melamar posisi yang sama dengan anda. Sebagian mereka mungkin punya pendidikan dan pengalaman yang lebih baik daripada anda, dan sebagian lagi mungkin sama atau dibawah anda. Semuanya bersaing untuk mendapatkan posisi tersebut.
Sekarang, bayangkan ada 1001 berkas surat lamaran kerja yang masuk dan menumpuk diatas meja HRD perusahaan tersebut. Salah satunya adalah milik anda. Apakah menurut anda ia (sang HRD) akan mengeceknya satu per satu?
Anda gila jika berpikir begitu…
Pada bagian ini, semuanya tentang “menarik perhatian”.
Jadi bagaimana surat lamaran anda bersaing dengan 1000 surat lamaran lainnya dalam menarik perhatian sang HRD? Nah… itulah salah satu
fungsinya personal branding!
|
Image From: tipskarir.com |
Jadi apa itu personal branding? Personal branding adalah proses membangun citra atau kesan di pikiran orang lain sesuai dengan yang kita inginkan. Dalam hal ini target anda adalah Sang HRD. Personal brand yang baik akan mengkomunikasikan 4 hal tentang diri anda, yakni;
- Siapa anda (bagaimana anda menjelaskan tentang profesi anda)?
- Apa yang anda lakukan dengan sangat baik (keahlian anda)?
- Untuk siapa anda melakukan itu (siapa orang-orang tertentu yang anda layani)?
- Dan apa yang membuat anda berbeda dari pesaing (apa keunikan anda)?
Apa yang terjadi ketika kita tidak membangun personal brand?
Tentu yang pertama dalam kasus di atas, surat lamaran anda hanya akan dilewati begitu saja. Sebab tidak menarik perhatiannya. Jadi dalam seleksi berkas saja anda akan gagal.
Yang kedua adalah, orang akan membangun citra diri kita seenaknya dia saja. Dan ini tidak akan membantu kita sebab bisa saja apa yang ia persepsikan tentang diri kita berbeda dengan diri kita yang sebenarnya. Jadi anda harus mengkomunikasikan dan menyampaikan informasi yang lengkap dan positif tentang diri anda, apa kelebihan anda, apa keahlian anda, prestasi, pengalaman dan lain-lain. Namun, tetap semua itu dilakukan dengan cara yang natural dan elegan.
Apa Untungnya Membangun Personal Branding?
Ada banyak sekali keuntungan yang akan anda dapatkan ketika
membangun personal branding yang baik.
1. Anda akan tampil menonjol dari pesaing-pesaing anda. Dalam hal ini berkas lamaran anda akan sangat menonjol dan berbeda dari yang lainnya, sehingga anda akan menarik perhatian sang perekrut. Sehingga sulit bagi mereka untuk tidak menerima anda.
2. Orang akan mengenal anda dengan lebih baik. Ini memungkinkan anda ditempatkan pada posisi yang tepat sesuai dengan diri anda. Saya sering begitu. Saya sering melamar pekerjaan untuk posisi sebagai A, sebab hanya itu lowongan yang ada. Tapi tidak menutup kemungkinan setelah kita melakukan wawancara, perekrut akhirnya tahu potensi diri kita yang sebenarnya, sehingga kita ditempatkan di posisi B. Yang memang sesuai dengan bidang kita.
3. Anda akan lebih mudah diingat dan direkomendasikan. Oleh pakar marketing, Seth Godin ini disebut sebagai strategi
purple cow (sapi ungu). Bayangkan ada melihat ada satu sapi berwarna ungu ditengah gerombolan sapi warna putih coklat. Mana yang menarik perhatian anda? Mana yang akan anda ingat? Mana yang akan anda ceritakan kepada teman-teman anda? Begitupun dalam hal mencari kerja, ketika anda
membangun personal branding, berarti anda unik dan berbeda. Karena itu para perekrut akan mudah mengingat anda, dan juga akan merekomendasikan anda pada jajaran pemimpin dan pengambil keputusan perusahaan tersebut.
4. Harga anda akan lebih mahal. Anda akan dibayar lebih mahal, sebab para perekrut akan berpikir bahwa anda adalah orang yang ahli di bidangnya. Anda punya kompetensi yang berbeda dari yang lain. Anda adalah bibit unggul.
Masih banyak keuntungan yang akan anda dapatkan sebagai
fresh graduate atau pencari kerja jika membangun personal branding. Namun 4 hal di atas sudah sangat-sangat cukup untuk membantu anda meraih posisi yang anda inginkan dan pekerjaan.
Jadi Bagaimana Membangun Personal Branding Untuk Mendapatkan Pekerjaan Impian?
Sampailah kita pada bagian terpenting.
Bagaimana membangun personal branding untuk fresh graduate dan pencari kerja agar sukses mendapatkan pekerjaan impian?
Kita mulai dengan prinsipnya dulu. Setidaknya ada 3 prinsip utama dalam membangun personal branding. Dan ini bukan hanya untuk para fresh graduate dan pencari kerja. Tapi untuk membangun personal branding dalam bidang apapun. Ketiga prinsip itu adalah;
- Asli
- Potensi
- Konsistensi
Mari saya jelaskan satu per satu.
Asli, artinya membangun personal branding harus benar-benar sesuai dengan diri anda. Pak
Hermawan Kartajaya menekankan, Brand yang terbaik adalah brand yang autentik. Ketika
membangun personal brand, kita tidak merekayasa informasi apapun tentang diri kita sehingga kita akan tampak hebat di benak orang lain. Tidak. Kita sesuai dengan keaslian diri kita. Setiap manusia itu unik. Dan keunikan inilah yang menjadi modal bagi kita untuk membangun personal branding.
Potensi, artinya yang kita komunikasikan adalah potensi diri kita saja bukan semuanya. Setiap orang punya
kekurangan dan kelebihan. Punya potensi dan keterbatasan. Tapi yang kita fokuskan cukup potensi kita saja. Apa kekuatan utama kita. Itu yang ingin kita sampaikan. Di Indonesia, budaya kita kan kebanyakan gak enakan, merendahkan diri, atas nama sopan santun. Kalau di tanya, “
Apa kelebihan anda?” biasanya orang Indonesia itu jawab “
Saya mah cuma ini.. cuma itu. Sedikit bisa ini, sedikit bisa itu!” kesannya kita ingin sopan santun. Padahal ini tidak lagi relevan sekarang.
Percayalah kalau anda cari kerja di luar negeri pakai cara begitu, tidak akan ada yang menerima. Justru kita harus percaya diri. Menyebutkan kelebihan dan kekuatan kita dengan penuh keyakinan. Pemimpin perusahaan dan perekrut itu mencari orang-orang yang percaya diri dan bisa diandalkan mengerjakan tugas dan tanggung jawabnya nanti. Kalau anda tidak menumbuhkan kesan dan pesan bahwa anda percaya diri dan penuh keyakinan, maka mereka akan berpikir anda tidak bisa diandalkan.
Dalam personal branding ada istilah
bragologue, yakni seni berkomunikasi untuk menyampaikan hal-hal yang membanggakan tentang diri kita kepada orang lain. Seperti prestasi, potensi, pengalaman dan keahlian kita. Dan ini dilakukan dengan cara yang elegan tanpa terkesan sombong.
Konsitensi, artinya membangun brand itu harus dilakukan secara konsisten.
Membangun personal branding bukanlah hanya untuk kebutuhan mencari kerja saja, kemudian nanti begitu diterima kita melakukan seenaknya saja. Pertanggung jawabkanlah apa yang sudah anda ucapkan. Omongan anda adalah janji. Dan janji adalah utang.
Itulah
3 prinsip utama dalam membangun personal branding. Sekarang mari kita masuk ke langkah tekhnisnya.
Dan semua itu terletak pada berkas lamaran anda.
Jadi bagaimana melakukannya?
1. Petakan diri dan brand anda.
Ingat, personal branding mengkomunikasikan 4 hal. Siapa anda? Apa yang anda lakukan? Untuk Siapa? Dan mengapa harus pilih anda bukannya pesaing? Untuk itu anda sebagai pencari kerja, harus terlebih dahulu menjawab keempat pertanyaan tersebut.
- Siapa anda, itu bukan hanya menanyakan nama anda, tapi juga profesi anda. Loh, kan belum kerja masa punya profesi? Punya!
Profesi itu anda yang tempatkan sendiri. Siapa anda menurut anda? Jangan menilai diri anda dari kondisi anda sekarang. Tapi siapa diri anda yang sebenar-benarnya. Misalnya, Nama Saya Edward Rhidwan, saya adalah seorang penulis. Itulah profesi saya. Meski saya bahkan belum punya buku sendiri, atau belum mendapatkan uang dari bidang kepenulisan. Tapi saya adalah penulis. Memang ada aturannya seseorang baru bisa dikatakan penulis kalau sudah punya buku? Atau sudah punya uang? Tidak! Tapi kita ingin jadi apa dan siapa, kitalah yang tentukan! Seharusnya, begitu lulus kuliah seseorang sudah harus tahu apa profesinya. Karena kita kuliah tentu untuk mempersiapkan semua itu.
Ingat, hidup kita kitalah yang menentukan sendiri. Bukan orang lain, bukan perusahaan, bahkan bukan pekerjaan kita. Profesi ini harus benar-benar mencerminkan diri dan passion kita. Baca penjelasannya lebih lanjut di sini.
- Apa yang anda lakukan, anda perlu menunjukkan apa yang anda lakukan sesuai profesi anda tersebut. Kita menunjukkan apa keahlian kita. Apa bidang yang bisa kita lakukan dengan sangat baik.
Sekaligus memberitahukan kepada perekrut kerja tentang layanan apa yang akan kita berikan kepada mereka. Misalnya saya adalah seorang penulis, maka yang saya lakukan adalah menulis artikel/buku, mengelola blog dan lain-lain. Jika anda adalah seorang marketer misalnya, maka yang anda lakukan adalah merancang strategi marketing, melakukan pemasaran dan penjualan produk. Jika anda adalah seorang akuntan, maka anda akan membuat laporan keuangan yang baik dan efisien, melakukan perencanaan keuangan yang baik, dan lain-lain.
Intinya adalah buatlah daftar dari apa-apa yang dilakukan seorang dari profesi anda, kemudian cocokkanlah dengan keahlian anda. Kemudian jadilah yang terbaik di bidang yang anda pilih.
- Untuk siapa anda melakukan itu, di sini anda menjelaskan orang-orang yang anda layani. Mereka adalah target market (audience) anda. Target market memungkinkan anda menjadi terkesan lebih ahli.
Misalnya anda adalah seorang marketing strategis, yang memberikan rencana strategi marketing dan penjualan untuk perusahaan menengah. Seperti yang saya gunakan dulu, ketika melamar kerja di travel agent, saya menulis dengan jelas “marketing travel agent”. Ini menimbulkan kesan kepada perusahaan bahwa anda benar-benar orang yang tepat untuk mereka.
- Mengapa harus anda, pada bagian inilah anda menjelaskan panjang lebar mengenai riwayat, pendidikan, pengalaman, kursus, rekomendasi atau apapun yang mendukung bahwa anda memang adalah orang yang benar-benar yang terbaik di bidang anda.
Tips yang juga membantu adalah surat rekomendasi. Mintalah surat rekomendasi dari perusahaan tempat anda bekerja sebelumnya, atau mintalah semacam testimonial tentang pelayanan anda kepada klien-klien anda.
Ada satu tips ampuh lagi untuk mendapatkan kepercayaan yakni dengan blog. Mengelola sebuah blog tentang bidang keahlian anda, akan semakin menunjukkan ke-pakar-an anda di bidang tersebut. Banyak riset dan studi membuktikan bahwa blog adalah alat yang sangat-sangat powerful untuk membangun personal branding.
2. Personal Branding Statement.
Susunlah 3 point pertama di awal dalam satu kalimat sederhana dan mudah dipahami. Misalnya, Edward Rhidwan “
marketing strategis, yang berfokus pada strategi marketing dan penjualan untuk perusahaan travel agen.”
Bagian ini harus menjadi tagline pribadi anda. Atau dalam istilahnya tom peters adalah
elevator pitch.
Juga dalam CV anda harus ada bagian ringkasan singkat mengenai diri anda ini. Letaknya adalah di bawah nama anda. Pada bagian inilah anda menjelaskan semua tentang hal-hal di atas. Kesalahan banyak sekali orang adalah tidak menempatkan bagian ini di CV mereka. Orang-orang hanya menulis judul sebagai Curriculum vitae, kemudian data pribadi, data kontak, pendidikan, pengalaman, dan sebagainya. Padahal bagian ini sangat penting, kalau bukan yang paling penting.
Contohnya sebagai berikut:
Intinya, CV anda harus mencakup dan menjawab ke empat pertanyaan di atas. Kalau tidak kemungkinan besar lamaran anda hanya akan berlalu begitu saja.
5. Promosikan diri pada surat lamaran anda.
Banyak orang menulis surat lamaran seadanya saja. Tanpa ada kalimat yang mempromosikan dirinya pada surat lamaran itu. Padahal pada surat lamaranlah, anda seharusnya mempromosikan diri dan kelebihan anda. Tulis mengapa anda adalah orang yang tepat untuk mengisi posisi tersebut. Tulis riwayat pendidikan, pengalaman kerja, dan kursus, dan apapun kelebihan anda dalam kalimat yang sederhana dan elegan. Sekali lagi jangan menggunakan format penulisan surat lamaran yang umum. Anda harus berbeda.
Untuk contoh penulisan surat lamaran yang membius nanti akan saya post tentang itu.
So tetap jangan sampai ketinggalan ya... berlanggananlah newsletter agar update tulisan selanjutnya langsung terkirim ke email anda!
4. Gunakan kertas CV dan surat lamaran yang unik dan berbeda.
Kuncinya dalam
personal branding adalah menjadi berbeda. Kita ingin menarik perhatian perekrut. Karena itu gunakanlah kertas CV dan surat lamaran yang tidak biasa. Saya biasanya menggunakan kertas ijazah. Yang tebal dan ada teksturnya.
Jangan sekali-kali menggunakan surat lamaran foto-kopian yang sudah berformat itu! Itu haram hukumnya untuk personal branding!
5. Desain CV anda dengan unik dan elegan.
Anda bisa googling untuk melihat contoh-contoh CV yang unik. Jangan pernah anda mendesain CV seadanya, dengan format standar. Apalagi di tulis tangan (kemudian ada coretan dan bekas stip dimana-mana). Ingat, anda sedang bersaing dengan 1000 orang lainnya. Pastikan CV anda rapi, bersih, elegan dan unik.
Di internet banyak situs web yang memungkinkan anda untuk mendesain CV secara unik. Seperti misalnya
yourcvbuilder.com dan
cvmaker. Atau kalau tidak mau repot anda bisa menyewa layanan pembuatan CV online seperti
desaincv.com.
Apakah harus mengeluarkan uang hanya untuk sebuah CV? YA! Ingat, anda sedang bersaing dengan ratusan pelamar lainnya. Dan demi kesuksesan karir di masa depan, saya kira ini sangat penting.
6. Gunakan foto diri anda yang terbaik dan kelihatan professional.
Kecuali anda melamar untuk menjadi foto model anda bisa menggunakan foto-foto alay anda. Tapi jika anda melamar di sebuah perusahaan, maka anda wajib menggunakan foto yang professional.
Foto adalah salah satu elemen paling penting dari personal branding. Orang mungkin melihat pengalaman kerja anda yang panjang, atau jenjang pendidikan anda yang selangit, tapi kalau foto wajah anda tidak mencerminkan profesionalitas, maka tetap saja percuma. Dalam berkas lamaran kerja, foto adalah yang paling pertama di lihat.
Foto anda harus tersenyum (kebanyakan orang tidak). Anda harus tampil percaya diri, gunakan jas yang rapi, lebih bagus lagi jika pakai dasi.
Ingat, jangan pernah meng-klip (menjepit) foto anda langsung, bungkuslah foto anda dan klip-lah bungkusnya. Perlakukan diri anda dengan penuh penghargaan.
7. Kemaslah berkas dokumen anda dengan elegan dan terbaik.
Dalam
melamar pekerjaan, dokumen surat lamaran andalah yang menjadi wakil diri anda. Tentu anda tidak ingin membuat kesan yang asal-asalan tentang diri anda. Karena itu kemaslah seluruh berkas dokumen anda dengan baik, rapi dan elegan.
Biasanya urutan terbaik untuk menyusun berkas-berkas adalah foto yang dibungkus plastik dan diklip plastiknya, dibawahnya Surat lamaran, kemudian CV, foto kopi KTP, ijazah, transkrip nilai, serta berkas-berkas pendukung lainnya seperti sertifikat, kursus, surat rekomendasi, dan lain-lain. Kemudian tempatkan pada amplop surat lamaran yang rapi dan bersih. Jangan sekali-kali pakai map (
aduh tahun berapa ini?). Ketik alamat perusahaan dan kolom kode pekerjaan yang dilamar. Jangan di tulis tangan! Buat yang rapi.
Pastikan juga bahwa anda melengkapi dokumen-dokumen sesuai dengan yang dipersyaratkan perusahaan. Kalau sebuah perusahaan mensyaratkan anda harus bisa mengendarai mobil, maka sertakanlah SIM mobil anda. Kalau perusahaan mensyaratkan status single dan bersedia tidak menikah, sebaiknya ada surat keterangan tentang itu. Tapi kalau tidak, ya tidak usah juga anda sertakan semuanya sampai surat akte kelahiran, akte nikah apalagi surat akte jual beli tanah (hehe).
Mengirim Berkas Lamaran
Sampai di sini anda sudah membuat berkas lamaran kerja yang mematikan. Dan ini sudah cukup membuat anda
stand out dibanding ratusan pelamar lainnya.
Sekarang pertanyaannya, bagaimana seharusnya mengirim lamaran ini? Apakah di antar langsung, di kirim via pos, atau via email?
Well… sebenarnya tidak ada aturan baku untuk itu.
Semua tergantung kondisi dan kebutuhan masing-masing. Namun menurut pengalaman saya, beberapa kali saya mengirim via email itu responnya agak lama, bahkan kadang-kadang tidak ada balasan sama sekali. Pernah juga saya mengantar sendiri. Keuntungannya adalah kita akan lebih siap jika nanti kelak mendapat panggilan wawancara.
Namun yang paling sering saya lakukan adalah dengan mengirim via pos. Ada beberapa alasan mengapa saya memilih cara ini. Selain tidak terlalu repot mengantar sendiri, biasanya surat yang masuk ke perusahaan yang diantar lewat pos akan diperlakukan istimewa oleh karyawan yang menerima surat itu. Misalnya diantar langsung sepecepatnya ke meja sang HRD. Sehingga kerapian dan kebersihan berkas kita bisa lebih terjaga sampai di depan mata sang HRD-nya sendiri.
Alasan lainnya adalah menyangkut
personal branding.
Ha… Memang ada hubungannya?
Ya ada!
Kalau kita mengirim dengan pos, kita akan terkesan lebih professional. Mereka akan berpikir kita orang penting yang menghargai waktu dan diri kita sendiri. Sebab kita tidak buang-buang waktu dan tenaga hanya untuk pekerjaan mengantar surat semata. Ini memang hal sepele tapi dampaknya cukup kuat untuk membentuk kesan positif di benak perusahaan.
Namun kembali lagi, sesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan anda. Kalau anda melamar pekerjaan yang berkaitan dengan bidang IT, internet maka tentu email adalah cara terbaik.
Anda bisa belajar bagaimana tips mengirim surat lamaran menggunakan email dari mas Haqqi di sini.
Pada posting selanjutnya saya akan menulis tentang langkah dan strategi sukses lolos wawancara kerja. So jangan sampai ketinggalan ya..
berlangganlah update artikel blog ini via email anda, agar tulisan selanjutnya langsung terkirim ke email anda!