7 Langkah Jitu Pengembangan Diri Agar Menjadi Orang Beruntung

By
7 Langkah Jitu Pengembangan Diri
img from: www.kozzi.com
Namanya pengembangan diri, berarti proses untuk meningkatkan kemampuan dan nilai diri sendiri. Tujuannya tentu untuk mendapatkan pengalaman hidup yang lebih baik. Atau untuk mencapai tujuan tertentu (Impian).

Dalam teori hierarki kebutuhan manusia oleh Abraham Maslow, pengembangan diri berada pada puncak hierarki. Artinya memang secara lahiriah manusia butuh untuk selalu mengembangkan dan mengaktualisasikan diri.
Teori Hierarki Kebutuhan Manusia Oleh Abraham Masloow
img from: bilineblog.blogspot.com
Selain itu pengembangan diri juga memang merupakan anjuran agama. Sekitar 1500 tahun yang lalu, Nabi Muhammad SAW sudah berpesan, “Siapa yang hari-harinya lebih buruk dari hari sebelumnya berarti dia orang celaka, jika sama berarti orang rugi, dan jika lebih baik barulah ia menjadi orang yang beruntung.

Artinya pengembangan diri itu selain karena kita ingin, kita butuh, kita pun wajib melakukannya.

Persiapan Atau Prinsip Pengembangan Diri

Langsung aja…

Dibutuhkan niat dan keseriusan yang kuat untuk melakukan pengembangan diri.

Strategi terbaiknya adalah anda benar-benar mencintai hidup anda. Anda mencintai bidang pekerjaan anda. Anda antusias dengan hidup ini. Orang-orang yang demikian cenderung selalu ingin mengembangkan diri, meraih prestasi dan pencapaian yang lebih dan lebih lagi.

Namun kalaupun tidak, jangan khawatir. Kalau anda berada di ekstrim yang berbeda. Misalnya anda bosan dengan kesusahan hidup, maka anda bertekad kuat untuk mengembangkan diri demi mengubah nasib.

Sekarang kita masuk ke langkah-langkahnya…

Langkah #1 Menemukan Diri Sendiri

Banyak artikel, buku dan para pakar menekankan bahwa proses pertama pengembangan diri adalah dengan menemukan diri sendiri. Ya, kali ini saya setuju. Pertama kali memang kita harus tahu siapa diri kita sebenarnya.

Namun kebanyakan di luaran sana tidak menjelaskan dengan detail bagaimana menemukan diri sendiri? Apa sebenarnya yang harus di temukan? Saya yakin mereka pun tidak paham.

Di sini saya akan jelaskan dengan detail.

Gak perlu rempong. Yang harus anda ketahui tentang diri anda hanyalah mencakup 3 hal. Yaitu;
  1. Bakat atau potensi
  2. Minat atau passion
  3. Watak atau kepribadian
Bisa disingkat dengan BMW. Inilah segitiga jatidiri anda.


Bakat atau potensi

Seperti yang saya sebutkan diatas, pengembangan diri identik dengan pengembangan bakat atau potensi dominan yang ada di dalam diri kita. Setiap orang punya potensi dan keterbatasan masing-masing. Potensi itu belum menjadi kekuatan. Ia akan menjadi kekuatan melalui proses latihan dan pembelajaran yang terus menerus. Keterbatasan juga bukanlah kelemahan, selama kita tidak paksakan.

Baca tulisan saya -> Pengembangan Diri; Memperbaiki kelemahan atau meningkatkan kekuatan

Nah, bagaimana menemukan bakat ini?

Anda bisa gunakan tools-tools atau assessment yang tersedia di internet seperti temubakat.com atau Talent Mapping. Saya sarankan juga anda baca 8 jenis kecerdasan manusia oleh Dr. Howard Gardner.

Kalau belum ketemu, saya akan berikan petunjuk/clue untuk anda.

Coba ingat-ingat lagi:
  • Apa prestasi anda yang paling membanggakan di masa lalu?
  • Apa kelebihan anda dibanding teman-teman anda masa kecil?
  • Tanyakan pada orang-orang yang paling mengenal anda, apa kelebihan utama anda selama ini?
  • Ketika sekolah, mata pelajaran apa yang paling anda kuasai?
  • Selama ini pekerjaan apa yang menurut anda paling anda jago dan bisa diandalkan?
Selanjutnya tanyakan pertanyaan-pertanyaan yang sama untuk mengetahui keterbatasan anda. Untungnya jika anda menggunakan tools dan assessment anda bisa langsung menemukan keduanya sekaligus.
Contoh Hasil Asesment saya pada temu bakat
Proses menemukan bakat ini berbeda-beda bagi setiap orang. Ada yang mudah ada yang butuh beberapa hari. Namun ketika anda sudah tahu bakat dan potensi terbesar anda, maka selanjutnya fokuslah pada bakat ini.

Sekali lagi jangan risaukan kelemahan dan keterbatasan anda. Itu nantinya bisa diwakilkan kepada orang lain yang ahli. Fokuslah pada potensi dan bakat ini.

Minat Atau Passion

Minat atau passion adalah sesuatu yang sangat kita sukai atau cintai untuk kita lakukan. Pekerjaan atau kegiatan yang benar-benar bikin kita selalu semangat penuh antusiasme. Sampai-sampai terkadang kita bisa lupa waktu saking asyiknya. Ya… bisa dibilang hobi.

Cuma banyak orang yang menganggap hobi itu pengisi waktu luang. Padahal sebagaimana yang dibilang Ridwan Kamil, “Pekerjaan terbaik itu adalah hobi yang dibayar.” Bahkan tokoh seperti Benjamin Disraeli menyatakan justru rahasia kesuksesan itu adalah bekerja dengan passion kita. Baca apa kata para tokoh sukses tentang passion di sini. Atau baca tulisan saya tentang Rahasia Passion di blog strategi + Manajemen milik Pak Yodhia Antariksa.

Memang biasanya passion itu sangat dekat dengan bakat. Kalau kita suka sama sesuatu biasanya kita juga berbakat pada sesuatu itu. Begitupun kita biasanya suka dengan hal-hal yang memang kita handal melakukannya. Seperti misalnya sepakbola, musik, dll. Bakat dan passion itu memang bagaikan dua sisi mata uang.

Nah, anda juga kudu mengetahui apa passion anda sebenarnya. Sebab kita ingin sukses bekerja sesuai dengan passion kita. Selain bikin sukses, passion juga bikin kita bahagia.

Coba tanyakan pada diri sendiri:
  • Apa sih hobi anda?
  • Apa kegiatan/pekerjaan yang bikin kita semangat dan bergairah sampai lupa waktu?
  • Apa acara favorit anda di televisi?
  • Siapa tokoh idola anda? Di bidang apa dia sukses?
  • Apakah ada orang yang sukses dan berpenghasilan dari bidang pekerjaan yang kita cintai ini?
Para pakar psikologi biasanya cuma memperhatikan pengembangan bakat semata. Sementara para motivator hanya mengajarkan mengikuti passion saja. Saya sih menyarankan kedua-duanya. Sebab memang penting dan berperan besar.

Watak atau Kepribadian

Watak atau kepribadian bicara tentang nilai-nilai yang kita pegang teguh dalam hidup. Contohnya integritas, kejujuran, kedisiplinan dan lainnya.

Kenapa ini kemudian penting? Karena nilai-nilai inilah yang menentukan bagaimana kita memperlakukan diri kita. Termasuk bakat dan passion kita.

Nilai-nilai inilah yang mengeluarkan sikap. Bagaimana kita menjalani kehidupan. Dengan memperjelas nilai-nilai yang kita pegang teguh, kita bisa memperlakukan diri kita dengan benar. Kita bisa bersikap positif menghadapi masalah dan rintangan. Ini jauh lebih penting dari apapun. Tidak peduli seberapa berbakat anda, atau seberapa pintar anda, kalau sikapnya minus, maka semuanya akan percuma.
Berdasarkan studi yang dilakukan oleh Leadership IQ, melaporkan 46% pekerja tidak akan bertahan sampai 18 bulan pertama. Dan hanya 19 persen yang bertahan. Alasan utamanya adalah karena sikap.

statistic from: leadershipiq.com/
Study lain yang dilakukan pada para CEO dari perusahaan fortune 500 pada tahun 2010, menunjukkan bahwa 75% kesuksesan ditentukan karena sikap dan people skill, sementara hanya 25% karena kemampuan dan skill tekhnis.

Langkah #2 Menciptakan Diri Sendiri

George Bernard Shaw pernah berpesan, “Hidup bukan hanya tentang menemukan dirimu, tapi juga menciptakan dirimu.”

Bakat, passion dan watak itu hanyalah potensi. Modal dasar dari Tuhan. Selanjutnya kita mau bawa kemana itu urusan kita. Kita yang menentukan sendiri. Itulah yang disebut menciptakan diri sendiri.

Agar bakat kita bisa sukses dan bermanfaat, semua itu harus kita arahkan kepada satu tujuan yang jelas. Inilah yang disebut dengan impian atau Visi.

Impian atau visi ini sangat penting sebab berfungsi sebagai pedoman dan petunjuk arah. Apa yang harus dilakukan, jalan mana yang harus ditempuh, kepada siapa kita berguru, dan sebagainya.

Selain itu visi juga akan memberikan dorongan atau motivasi yang kuat untuk bergerak maju. Ingat tentang persiapan sebelum langkah pengembangan diri kita?

Menciptakan Diri Sendiri
img from: quotesvalley.com
Nah, bagaimana membuat visi?

Sederhana saja. Sebab anda sudah tahu bakat, passion dan nilai-nilai anda maka buatlah berdasarkan ketiga hal tersebut. Ini akan sangat mudah daripada membuat impian yang sekedarnya yang tidak punya fondasi. Bakat, passion dan nilai-nilai ini adalah fondasi impian anda.

Tentu anda ingin berhasil dalam bidang yang anda kuasai, yang anda sukai. Itulah impian anda.

Hanya saja di sini anda buat menjadi lebih detail dan terukur. Tulislah visi anda tersebut. Penelitian menunjukkan bahwa orang yang menulis visinya lebih pasti untuk sukses daripada mereka yang hanya membayangkan di kepala.

Gunakan metode SMART.
  • Spesifik, misalnya anda berbakat dan passion pada bidang sepak bola, buatlah spesifik. Apakah menjadi pemain bola, pelatih, wasit atau pengusaha pemilik klub bola.
  • Measurable, artinya bisa diukur. Buatlah perencanaan yang jelas untuk mencapai visi anda.
  • Achievable, bisa dan mungkin untuk di capai. Setidaknya ada orang yang pernah mencapainya.
  • Result Oriented, berfokus pada hasil. Ada gambaran jelas hasil seperti apa yang akan kita dapatkan ketika kita sukses. Apakah itu penghargaan, kebebasan uang dan waktu, atau apa saja.
  • Time Frame, Ada batasan waktunya. Kapan semua itu akan terwujud?

Langkah #3. Mengubah Mentalitas

Sebelumnya saya sudah menulis “Ubah Hidupmu dengan Mengubah Mentalitasmu!

Mentalitas adalah kondisi jiwa, keadaan pikiran dan perasaan. Untuk bisa melakukan pengembangan diri dan meraih kesuksesan, pertama kita harus menyesuaikan mentalitas kita dengan visi kita.

Artinya kita harus berpikir dan berperasaan sebagaimana orang yang kita impikan. Kalau kita ingin jadi orang sukses, kita harus berpikir dan berperasaan seperti orang sukses. Itulah mentalitas. Untuk kaya, harus punya mentalitas kaya.

Mungkin anda bertanya, bagaimana caranya?

Anda bisa mengikuti program-program seperti NLP atau hypnosis. Ini akan membantu anda untuk mengubah mentalitas, pola pikir, menghilangkan kebiasaan buruk, dan membentuk mindset dan mentalitas yang baru dalam waktu yang singkat.

Selain itu, ada satu cara yang saya temukan sangat-sangat manjur dan luar biasa. Dan saya telah menulis sebuah ebook tentang itu sejak tahun 2011 lalu. Ebook ini berjudul The Power of Pretending. Anda bisa cari di google banyak sekali blog dan web yang menyediakannya. Tapi itu versi lama, kalau anda ingin mendapatkan versi update terbarunya, daftarkan email anda di newsletter blog ini, dan saya akan kirimkan langsung ke email anda. Versi baru ini lebih lengkap dan lebih menggugah.

Langkah #4. Mengasah Gergaji

Dalam 7 Habits of Highly Effective People, Stephen Covey memang menyebutkan kebiasaan ketujuh orang efektif adalah “mengasah gergaji.”

Yaitu, terus meningkatkan kemampuan kita pada bidang kita. Di sinilah kita mengembangkan kita punya bakat tadi. Bakat hanya bisa bermanfaat dan menjadi senjata (gergaji) jika terus menerus diasah dan dikembangkan. Ditempa terus menerus agar menjadi kuat dan bermanfaat.

Dengarkan apa kata actor ternama Will Smith berikut ini: 


Ada banyak hal yang bisa anda lakukan untuk mengasah gergaji anda. Bisa dengan membaca buku, mengikuti kursus, atau dengan melanjutkan kuliah lagi. Dewasa ini, ada banyak pilihan untuk mengembangkan diri. Jika tidak bisa offline, ada banyak program kuliah dan kursus online. Seperti binus atau sekolahpintar.com.

Ini akan sangat baik untuk anda, sebab selain hemat biaya dan waktu, anda juga tetap mendapatkan sertifikat yang bisa anda gunakan untuk pengembangan karir yang lebih baik.

Langkah #5. Mempelajari Skill Penunjang

Senjata saja tidak cukup. Di butuhkan keahlian-keahlian penunjang. Tentang bagaimana menggunakan dan memasarkan kita punya kemampuan. (Penelitian) merilis ada sekian juta lulusan perguruan tinggi setiap tahunnya. Mereka tentu adalah orang-orang yang punya skil dan pengetahuan hebat di bidangnya. Sayangnya, banyak sekali diantara mereka yang tidak tahu bagaimana menjual dan memasarkan keahlian mereka.

Karena itu dibutuhkan skill-skill penunjang. Seperti komputer, internet, bahasa inggris, personal branding, blogging, public speaking dan masih banyak lagi. Silahkan anda pilih skill penunjang apa yang anda butuhkan untuk menunjang bidang utama anda.

Namun perlu diingat bahwa pilihlah skill penunjang yang memang benar-benar penting untuk mendukung skill utama kita. Misalnya anda seorang marketer, maka skill public speaking itu memang penting sebagai skill penunjang. Jangan pilih skill yang tidak ada kaitannya dengan bidang utama anda. Atau skill yang cukup penting tapi masih bisa diwakilkan. Seperti misalnya anda seorang marketer, kalau anda ingin melebarkan sayap ke dunia internet marketing, maka cara membuat website kelihatannya cukup penting, tapi ini bisa diwakilkan kepada yang ahli. Daripada buang waktu untuk belajar cara bikin website, lebih baik kita sewa orang-orang yang memang ahli. Dengan begitu kita bisa fokus untuk meningkatkan keahlian utama anda.

Langkah #6. Mempelajari hal-hal baru

Nampaknya berlawanan dengan poin kelima di atas ya. Tapi tidak. Sebab ini konteksnya berbeda. Maksud saya perluas hidup dan pergaulan anda. Jangan kurung diri hanya pada bidang anda semata.

Pelajarilah hal-hal baru diluar pekerjaan utama anda. Tapi tentu porsinya jauh lebih kecil. Ya kurang lebih 10-15% saja. Misalnya ambil rute-rute baru ketika pulang kerja, makan di restoran baru, kenalan dengan orang-orang baru, baca buku-buku baru yang tidak ada kaitannya dengan pekerjaan anda.

Semuanya hanya hal-hal kecil. Di luar pekerjaan anda. Tapi dampaknya akan cukup positif positif dalam hidup anda. Selain bahwa untuk memperluas hidup kita, juga bisa jadi kita akan temukan passion-passion baru. Hal-hal menyenangkan baru. Jadi kita lebih senang dan bahagia.

Langkah #7. Evaluasi

Langkah selanjutnya adalah selalu mengukur diri kita sendiri. Sudah sampai di mana kita berada? Apa yang harus diperbaiki lagi? Apakah perlu untuk mengasah gergaji lagi? Atau perlu mempelajari skill penunjang baru?

Aspek apa dalam kehidupan anda yang perlu ditingkatkan kualitasnya?

Pengembangan diri bukanlah bersifat investasi. Di mana kita berjibaku di awal, kemudian leha-leha setelahnya. Tidak. Pengembangan diri adalah proses terus menerus dan berkepanjangan. Sebagaimana kata Nabi Muhammad SAW di atas, bahwa agar tidak celaka dan merugi maka kita harus terus lebih baik dari sebelumnya.

Karena itulah kita perlu menilai dan mengukur diri sendiri.

Demikianlah ke-tujuh langkah jitu pengembangan diri terbaik dan terlengkap ala EdwardRhidwan.Com. Semoga bisa membantu.

Jangan lupa berlangganan untuk mendapatkan kiriman artikel terbaru beserta bonus-bonus ebook yang saya sediakan..

2 comments:

  1. panjang ya tulisannya. Kayak baca makalah. Hehe. Kalau di split mungkin bisa jadi tulisan tiga seri nih mas

    ReplyDelete
    Replies
    1. hehe... iya juga.. ntar lain kali bikin di split deh mas..
      makasih udah berkunjung... :)

      Delete