“Sukses itu sederhana, anda hanya perlu melakukan apa yang benar, dengan cara yang benar dan pada waktu yang benar.” Begitu kata seorang tokoh bernama Arnold H. Glasow.
Namun untuk mengetahui hal yang benar itu, serta cara dan waktu yang benar untuk melakukannya itu, di sanalah kita butuh proses panjang. Mungkin kita akan melakukan kesalahan hingga mengalami kegagalan. Namun jiga kita terus bangkit, dan gigih untuk berjuang, maka kita akan menemukan cara yang benar tersebut.
Itulah gambaran umum tentang bagaimana seseorang bisa mencapai kesuksesan. Namun diluar itu ternyata ada hal yang juga tidak kalah menentukannya. Yakni, kondisi yang menguntungkan.
Para ilmuwan sociologist menyebutnya dengan istilah, “Collective advantages.”
Tidak bisa dipungkiri, orang-orang yang berada di puncak kesuksesan, pasti memiliki sesuatu yang memungkinkan ia meraih sukses. Karena adanya kondisi yang mendukung, lingkungan yang menunjang, budaya, serta kesempatan yang baik yang memungkinkan ia meraih kesuksesan.
Tidak bisa dipungkiri, peluang untuk sukses lebih terbuka di negara kita Indonesia, jika dibandingkan dengan mereka yang di Libanon, palestina, afganistan.
Baca Juga: Apa yang saya Pelajari Dari Kegagalan Dan Bagaimana Mengubahnya Menjadi Peluang Keberhasilan
Jadi disamping bakat, passion, dan kerja keras kita juga butuh sesuatu diluar diri kita. Yakni kesempatan, dukungan dan hal-hal lainnya.
Apa yang membuat sebuah pohon tertinggi dalam sebuah hutan bisa lebih tinggi dari yang lainnya? Dalam ilmu biologi kita mengenal istilah “ekologi.” Sebuah pohon tertinggi bisa menjadi demikian tinggi, bukan hanya karena ia tubuh dari benih terbaik, tapi juga karena tidak ada pohon lain yang menghalangi sinar matahari kepadanya. Tidak ada kelinci atau hewan lain yang memakan bijinya. Tidak ada penebang pohon yang membunuhnya. Dengan kata lain, lingkungan benar-benar mendukungnya.
Begitulah Malcolm Gladwell dalam bukunya Outliers, mengilustrasikan tentang pentingnya sebuah kesempatan dalam menentukan hidup sukses seseorang. Para atlit hockey terbaik, para pemain bola terhebat, ditemukan bibitnya dari kecil kemudian diberikan kesempatan pelatihan terbaik, dengan sistem pendidikan terbaik, dan segala fasilitas terbaik. Sehingga mereka mencapai posisi puncak.
Begitulah faktor yang menentukan keberhasilan seseorang. Adanya kesempatan, serta dukungan, serta kondisi yang menunjang akan sangat menentukan.
Apa artinya ini semua bagi diri kita?
Ada banyak hal.
Pertama jika anda mendapati diri anda punya potensi dan benih bakat luar biasa dalam suatu bidang, penting untuk segera mencari peluang dan kesempatan untuk mengembangkan bakat tersebut hingga level terbaik.
Yang kedua, jika kita tidak memiliki keberuntungan yang seperti itu, misalnya karena kita tinggal di pelosok kampung yang sangat terpencil, maka tidak perlu bersedih hati. Menurut saya, meski Malcolm Gladwell menunjukkan berbagai riset dan penelitian yang membuktikan faktor kesempatan, namun Tuhan selalu adil. Untuk setiap kekurangan ada sesuatu hal lain yang dilebihkan. Begitupun sebaliknya.
Yang perlu kita sadari adalah jenis keuntungan dan kesempatan seperti apa yang Tuhan anugerahkan kepada Kita. Jika anda membaca biografi orang-orang sukses, benang merahnya selalu sama. Mereka kondisi yang menyedihkan, kemudian berjuang dan bekerja keras hingga mereka meraih keberhasilan.
Malcolm Gladwell menyiratkan, itu tidaklah sesederhana itu. Ada faktor lain yang menentukan kesuksesan mereka. Faktor kesempatan atau apapun yang mendukungnya.
Ya… memang benar.
Tapi kabar baiknya, kita semua punya faktor pendukung menuju sukses. Chairul Tanjung mungkin memang berasal dari anak singkong. Orang miskin. Tapi ada hal lain yang mendukungnya, misalnya nasehat petuah dan doa dari ibunda beliau. Begitupun dengan para tokoh-tokoh lain. Selalu ada yang mendukung.
Ya memang benar. Selalu ada faktor pendukung. Sesuatu kekuatan yang berasal dari luar diri kita yang sangat menentukan kesuksesan atau kegagalan kita. Misalnya, Sandiaga Uno salah satu pengusaha terkaya Indonesia. Dia punya faktor pendukung yang mengangkat dan mengungkitnya hingga sesukses sekarang. Yakni kesempatan bertemu dan berguru kepada Bos Astra Group, William Suryadjaja.
Tapi ada 2 hal yang ingi saya katakan.
(saya sendiri tidak setuju jika ada orang yang mengatakan dirinya sebagai self-made man. Atau one man show. Jeb Bush selalu merasa terganggu dengan domplengan nama Bush di belakang namanya. Karena itu ia selalu mengatakan dirinya sebagai “self-made man”.)
Pelajaran ketiga menurut saya adalah terkait dengan peran kita sebagai orang tua. Sebagai orang tua, kita adalah faktor penunjang dan pendukung paling utama bagi kehidupan dan kesuksesan anak-anak kita. Sangat penting untuk kita meberikan fasilitas dan dukung terbaik untuk menumbuhkan kesuksesan anak. Kita sekolahkan pada sekolah terbaik, kita kembangkan bakatnya dengan les dan kursus terbaik.
Tulisan kali ini memang saya buat terkait dengan buku Malcolm gladwell yang saya baca saat ini yaitu outliers. Secara umum, buku ini sangat-sangat menarik dan outstanding. Gladwell men-deliver banyak sekali kejutan-kejutan luar biasa. Serta semua orang yang pernah membaca buku ini, pasti akan mengatakan buku ini mengubah cara kita memandang kesuksesan.
Saya sangat merekomendasikan buku ini untuk anda baca!
Jadi disamping bakat, passion, dan kerja keras kita juga butuh sesuatu diluar diri kita. Yakni kesempatan, dukungan dan hal-hal lainnya.
Apa yang membuat sebuah pohon tertinggi dalam sebuah hutan bisa lebih tinggi dari yang lainnya? Dalam ilmu biologi kita mengenal istilah “ekologi.” Sebuah pohon tertinggi bisa menjadi demikian tinggi, bukan hanya karena ia tubuh dari benih terbaik, tapi juga karena tidak ada pohon lain yang menghalangi sinar matahari kepadanya. Tidak ada kelinci atau hewan lain yang memakan bijinya. Tidak ada penebang pohon yang membunuhnya. Dengan kata lain, lingkungan benar-benar mendukungnya.
Begitulah Malcolm Gladwell dalam bukunya Outliers, mengilustrasikan tentang pentingnya sebuah kesempatan dalam menentukan hidup sukses seseorang. Para atlit hockey terbaik, para pemain bola terhebat, ditemukan bibitnya dari kecil kemudian diberikan kesempatan pelatihan terbaik, dengan sistem pendidikan terbaik, dan segala fasilitas terbaik. Sehingga mereka mencapai posisi puncak.
Begitulah faktor yang menentukan keberhasilan seseorang. Adanya kesempatan, serta dukungan, serta kondisi yang menunjang akan sangat menentukan.
Apa artinya ini semua bagi diri kita?
Ada banyak hal.
Pertama jika anda mendapati diri anda punya potensi dan benih bakat luar biasa dalam suatu bidang, penting untuk segera mencari peluang dan kesempatan untuk mengembangkan bakat tersebut hingga level terbaik.
Yang kedua, jika kita tidak memiliki keberuntungan yang seperti itu, misalnya karena kita tinggal di pelosok kampung yang sangat terpencil, maka tidak perlu bersedih hati. Menurut saya, meski Malcolm Gladwell menunjukkan berbagai riset dan penelitian yang membuktikan faktor kesempatan, namun Tuhan selalu adil. Untuk setiap kekurangan ada sesuatu hal lain yang dilebihkan. Begitupun sebaliknya.
Yang perlu kita sadari adalah jenis keuntungan dan kesempatan seperti apa yang Tuhan anugerahkan kepada Kita. Jika anda membaca biografi orang-orang sukses, benang merahnya selalu sama. Mereka kondisi yang menyedihkan, kemudian berjuang dan bekerja keras hingga mereka meraih keberhasilan.
Malcolm Gladwell menyiratkan, itu tidaklah sesederhana itu. Ada faktor lain yang menentukan kesuksesan mereka. Faktor kesempatan atau apapun yang mendukungnya.
Ya… memang benar.
Tapi kabar baiknya, kita semua punya faktor pendukung menuju sukses. Chairul Tanjung mungkin memang berasal dari anak singkong. Orang miskin. Tapi ada hal lain yang mendukungnya, misalnya nasehat petuah dan doa dari ibunda beliau. Begitupun dengan para tokoh-tokoh lain. Selalu ada yang mendukung.
Ya memang benar. Selalu ada faktor pendukung. Sesuatu kekuatan yang berasal dari luar diri kita yang sangat menentukan kesuksesan atau kegagalan kita. Misalnya, Sandiaga Uno salah satu pengusaha terkaya Indonesia. Dia punya faktor pendukung yang mengangkat dan mengungkitnya hingga sesukses sekarang. Yakni kesempatan bertemu dan berguru kepada Bos Astra Group, William Suryadjaja.
Tapi ada 2 hal yang ingi saya katakan.
- Bahwa sebenarnya kita selalu punya faktor penunjang itu kapanpun, dimanapun dan dalam kondisi seperti apapun. Kita hanya perlu membuka mata lebar-lebar, dan begitu ketemu kita harus bersyukur dan bersyukur dan bersyukur. Sikap syukur ini adalah kunci dari kebahagiaan, sehingga itu ia juga adalah kunci kesuksesan.
- Kondisi penunjang itu hanya bisa muncul dan berguna ketika kita ingin berubah. Ada keinginan dari dalam diri kita untuk bangkit. Ada dorongan dari dalam diri sendiri. Baru kemudian faktor pendukung itu muncul.
(saya sendiri tidak setuju jika ada orang yang mengatakan dirinya sebagai self-made man. Atau one man show. Jeb Bush selalu merasa terganggu dengan domplengan nama Bush di belakang namanya. Karena itu ia selalu mengatakan dirinya sebagai “self-made man”.)
Pelajaran ketiga menurut saya adalah terkait dengan peran kita sebagai orang tua. Sebagai orang tua, kita adalah faktor penunjang dan pendukung paling utama bagi kehidupan dan kesuksesan anak-anak kita. Sangat penting untuk kita meberikan fasilitas dan dukung terbaik untuk menumbuhkan kesuksesan anak. Kita sekolahkan pada sekolah terbaik, kita kembangkan bakatnya dengan les dan kursus terbaik.
Tulisan kali ini memang saya buat terkait dengan buku Malcolm gladwell yang saya baca saat ini yaitu outliers. Secara umum, buku ini sangat-sangat menarik dan outstanding. Gladwell men-deliver banyak sekali kejutan-kejutan luar biasa. Serta semua orang yang pernah membaca buku ini, pasti akan mengatakan buku ini mengubah cara kita memandang kesuksesan.
Saya sangat merekomendasikan buku ini untuk anda baca!
Image Source: Nature.com