Masa depan orang memang tidak ada yang tahu. Tapi nasib orang malas itu mudah ditebak. Tidak akan jauh-jauh dari kesusahan, kemiskinan dan penderitaan.
Setiap orang memang pada dasarnya punya kemalasan masing-masing dalam dirinya. Ada moment-moment di mana kita tidak ingin melakukan apa dan -Seperti Bruno Mars bersenandung-, "Just wanna lay in our bed!"
Dan ini bukanlah dosa. Masih wajar. Manusiawi. Yang bikin tidak wajar adalah ketika kemalasan itu sudah menjadi habit. Kebiasaan. Apalagi kalo sudah jadi mentalitas. Gawat!
Menunda-nunda Pekerjaan
Bentuk paling umum dari sikap malas adalah menunda-nunda pekerjaan. "Nantilah!", "Besok aja!" dan lain sebagainya."Betapa seringnya kata "nanti aja" itu pada akhirnya menjadi "tidak pernah sama sekali!" Ungkap Martin Luther.
Menunda-nunda pekerjaan juga bahaya. Setidaknya menunda pekerjaan bikin produktifitas terjun bebas. Walhasil, pekerjaan, karir dan bisnis pun kian nyungsep ke pojok terdalam kehidupan. Kalau sudah begini penyesalan besar-besaran di akhir, tidak akan ada faedahnya.
Orang-orang sukses, menurut Dr. Stephen Covey, punya kebiasaan menjadi proaktif. Artinya, mereka selalu sigap dan cekatan dalam mengambil tindakan. Tidak ada kata "menunda-nunda" di dalam kamus mereka. Semuanya akan dilakukan, apa yang bisa dilakukan hari ini.
"Jangan tunda besok, apa yang bisa kau lakukan hari ini!" Begitu petuah bijak masih terngiang di memori kita.
Keinginan Untuk Menang Menjadi Sang Juara
Meskin punya titik-titik kemalasan masing-masing, sejatinya, tidak ada orang yang ingin menjadi pemalas. Karena kita semua tahu bahwa malas tidak membawa manfaat apa-apa. Sementara kita manusia selalu ingin menang. Selalu ingin mendapatkan yang terbaik dalam kehidupan.Ini ilmiah. Dalam teori kebutuhan manusia ala Abraham Maslow, manusia memang punya basic need untuk selalu mengembangkan diri. Kebutuhan ini bertengger pada puncak piramida Maslow.
Dan kita khatam, bahwa kemalasan tidak bisa mengantarkan kita ke sana. Jadi kita tidak ingin menjadi orang malas. Saya sendiri belum pernah menemukan orang yang cita-citanya menjadi orang pemalas... (hehe).
Kemalasan terjadi karena ada penyebabnya. Misalnya karena kurangnya minat tertentu pada pekerjaan, atau sampai pada masalah tekhnis seperti kurang tidur atau kurang olahraga.
Nah, pada paparan kali ini, akan coba kita kupas apa saja kiat-kiat ampuh yang bisa dilakoni dalam mengatasi sikap malas ini.
Nah, Apa saja kiat ampuh untuk menghilangkan sikap malas itu? berikut 7 tips yang bisa anda coba...
#1. Ketahui penyebab kemalasan anda.
Jika memang karena kurang tidur, maka solusinya yang paling sederhana adalah tidur yang cukup. Jika memang masalahnya adalah tidak adanya minat, maka ada 2 hal yang bisa anda lakukan, yakni ganti perasaan anda atau ganti pekerjaan anda.Nah, dalam hal ini anda perlu mengatur jadwal prioritas anda. Time and energy management adalah kuncinya. Sederhana kok, buat daftar perencanaan sederhana. Seperti yang biasa diajarkan di sekolah-sekolah. Tapi jangan terlalu fokus sama waktunya. Seperti jam sekian, melakukan ini. Jam ini melakukan itu.
Yang lebih krusial adalah pengelolaan energinya.
Dalam buku best seller-nya, The Power of Full Angagement, Tony Schwartz dan Jim Loehr, mengatakan bahwa sumber daya utama kita justru adalah energi bukan waktu. Banyak orang yang gagal dalam mengeksekusi time managemennya karena sudah kehabisan energi untuk melakukannya.
#2. Ketahui Tujuan Hidup Anda.
Tujuan hidup benar-benar membantu kita untuk take action dan dengan begitu kita seketika meruntuhkan sikap malas. Mengetahui tujuan hidup serta kenikmatan-kenikmatan yang akan kita dapatkan di masa depan, akan mendorong kita untuk mau bertindak.Buatlah tujuan hidup anda sejelas dan seterang mungkin. Brian Tracy mengungkapkan, kejelasan adalah KOENTJI-nya. Buatlah tujuan hidup yang sesuai dengan prinsip SMART. Specific (Spesifik), Measurable (Terukur), Achievable (Mungkin dicapai), Result Orientied (Berorientasi hasil), Time frame (Ada tenggat waktu).
#3. Manfaatkan 2 Motivasi Terbesar Anda.
Menurut Tony Robbins, dalam bertindak, kita digerakkan oleh 2 motivasi utama, yakni ingin meninggalkan penderitaan dan ingin mendapatkan kenikmatan.Penyebab utama kemalasan adalah kurangnya motivasi. Motivasi bisa kita dapatkan dengan memperjelas penderitaan seperti apa yang akan terjadi jika kita tidak action dan kenikmatan seperti apa yang akan didapat jika kita action.
Kedua sumber motivasi ini terbukti ampuh, menggenjot kita punya spirit untuk take action.
#4. Aktualisasikan diri.
Lakukan hal-hal yang benar-benar anda sukai. Kalau kita benar-benar mencintai pekerjaan kita, maka tentu tidak ada alasan bagi kita untuk bermalas-malasan. Jadi kuncinya adalah seberapa besar kita mencintai pekerjaan kita?Perihal ini kebetulan saya pernah menulis di blog strategi + manajemen milik Pak Yodhia di sini.
#5. Runtuhkan rasa malas dengan memulai.
Rasa malas itu sebenarnya hanya ada dalam persepsi kita. Begitu kita mulai bergerak, rasa malas itu akan berjatuhan dari diri kita.Saya merasakan betul hal ini. Bermalas-malasan, benar-benar membuat kita malas. Sebaliknya, bergerak membawa semangat baru dalam diri kita. Ketika saya menuruti kemalasan saya untuk tidak bangun pagi, pada akhirnya sepanjang hari akan menjadi tidak bersemangat dan loyo. Tapi ketika saya lawan, dan saya bergerak bangun dan bergerak, berolahraga, rasa malas itu seperti hilang begitu saja.
#6. Jangan berfokus untuk menghilangkan rasa malas.
Berfokuslah untuk menjadi orang yang rajin dan disiplin. Dan banggalah menjadi orang positif yang rajin dan disiplin. Kalau perlu sampaikan kepada orang-orang sekitar anda bahwa anda adalah orang rajin dan disiplin. Ini akan membantu anda membentuk persepsi diri yang kuat sebagai orang rajin dan disiplin.#7. Buat strategi praktis.
Untuk menjadi orang rajin bisa kita lakukan dengan upaya-upaya konkrit yang sederhana. Misalnya berfokus untuk bangun lebih awal. Ini lebih konkrit.Tentukanlah 2-3 kebiasaan kunci yang akan anda optimalkan untuk mengubah keseluruhan hidup anda. Buat sejelas dan sedetail mungkin. Kemudian pecah menjadi langkah-langkah praktis yang sederhana.
Misalnya, dari pada berfokus untuk menurunkan berat badan 20kg dalam sebulan, pecahlah menjadi kegiatan praktis, semisal jogging setiap pagi selama 30 menit. Dan sebagainya.
Nah, deimikianlah tips singkat tentang 7 langkah paling jitu bagaimana untuk menghilangkan rasa malas. Semoga bermanfaat untuk anda. Apakah anda punya tips tambahan yang bisa dibagi dalam menghilangkan sikap/rasa malas? Tulis di komentar ya..
0 komentar:
Post a Comment