Karena, masalah kepercayaan diri bisa beda-beda penyebabnya dan kondisinya bagi masing-masing orang. Kebanyakan artikel diluaran sana, hanya menuliskan langkah jitu meningkatkan kepercayaan diri secara umum sesuai dengan pengalamannya pribadi. Sehingga masalahnya, mungkin hal itu berlaku bagi dirinya dan sebagian orang lain, namun tidak berlaku bagi sebagian lainnya. Karena penyebabnya berbeda-beda bagi setiap orang.
Nah, agar bisa mengatasi permasalahan kepercayaan diri kita sampai ke akar-akarnya, terlebih dahulu kita kudu tahu apa penyebab diri kita tidak punya kepercayaan diri. Sehingga kita menjadi tahu langkah apa selanjutnya yang perlu kita lakukan untuk mengatasinya.
Jika anda mengalami permasalahan kepercayaan diri, coba perhatikan poin-poin berikut yang akan saya sampaikan. Yang manakah kira-kira yang menjadi masalah dan kondisi anda? Kemudian ikutilah solusi dari setiap masalah yang ada. Mudah-mudahan bisa membantu.
Berikut beberapa penyebab mengapa orang tidak percaya diri…
1. Tidak memegang kendali
Hal paling banyak dialami orang yang membuatnya tidak percaya diri adalah perasaan tidak memegang kendali. Contohnya ketika kita berada di suatu tempat yang tidak kita kenal sebelumnya, atau kita mendapatkan pekerjaan yang sama sekali tidak kita ketahui, atau ketika berkenalan dengan orang-orang baru.
Kebalikannya, kita akan sangat percaya diri ketika kita berada pada kondisi dimana kita memegang kendali. Atau kita sudah paham betul dengan keadaan itu. Misalnya dalam hal pekerjaan, kita benar-benar sudah ahli dengan pekerjaan kita, maka kita akan sangat percaya diri.
Ingatkah anda ketika pertama kali masuk kampus? Atau pertama kali masuk kerja? Kebanyakan kita tidak percaya diri.
Hal ini terjadi karena kita tidak punya gambaran di kepala kita mengenai apa yang sedang kita hadapi. Bagaimana kita akan melakukannya. Dan apa yang akan terjadi jika kita salah mengambil langkah. Hal-hal semacam ini yang tidak kita kenal, membuat kita merasa tidak bisa memegang kendali atas situasi.
Solusinya:
Salah satu solusi yang bisa anda lakukan untuk menghadapi situasi semacam ini adalah dengan visualisasi. Yaitu dengan membayangkan kira-kira seperti apa kondisinya. Bahkan kemungkinan terburuk sekalipun.
Gunakanlah prinsip “jika… maka…” dalam visualisasi anda.
Misalnya hari pertama anda ospek, anda bisa membayangkan kira-kira bagaimana kondisinya nanti. Apa kemungkinan-kemungkinan terburuk yang bisa terjadi. Katakanlah kondisi terburuknya adalah kita dikerjain senior kemudian di suruh menyanyi di depan orang banyak. Padahal kita tidak bisa menyanyi. Maka ini akan membuat kita semakin kehilangan kepercayaan diri. Sebab menyanyi adalah salah satu kegiatan dimana kita tidak memegang kendali. Namun dilain pihak, kita tahu bahwa diri kita jago dalam hal baca puisi misalnya.
Untuk mengatasinya kemudian kita gunakan prinsip “jika… maka…” yakni misalnya dengan mengatakan, “Jika saya dikerjain senior dan disuruh menyanyi, maka saya akan meminta senior untuk mengganti hukumannya dari bernyanyi menjadi membaca puisi.”
Prinsip “jika… maka…” ini akan sangat membantu kita untuk menghadapi kondisi-kondisi dimana kita tidak memegang kendali.
Cara lain yang bisa anda lakukan adalah dengan mendahului kondisi tersebut. Misalnya jika anda ingin mengikuti tes wawancara kerja di perusahaan baru. Dan ini membuat anda tidak percaya diri. Maka untuk mengatasinya bisa anda atasi dengan datang lebih awal untuk bisa melihat-lihat kondisi perusahaan, atau bertanya-tanya kepada karyawan di perusahaan itu. Atau bahkan bisa anda lakukan dengan datang sehari sebelumnya.
Atau misalnya kondisinya anda sedang mempersiapkan untuk menyatakan cinta pada wanita pujaan anda. Dan ini membuat anda tidak percaya diri. Solusinya adalah anda datang ketempat itu lebih awal, persiapkan segala sesuatunya. Dan latihan yang matang.
Itulah cara yang bisa anda lakukan untuk mengatasi perasaan tidak memegang kendali pada suatu keadaan sehingga membuat anda tidak percaya diri. Tentu contoh-contoh yang disampaikan di sini tidak bisa mencakup masalah anda secara keseluruhan, tapi prinsipnya tetap bisa anda praktekkan. Untuk membantu meningkatkan kepercayaan diri.
2. Kebiasaan Membohongi Diri Sendiri
Hal lain yang membuat orang tidak percaya diri adalah karena mereka membohongi diri sendiri. Mengatakan sesuatu yang tidak dilakukannya. Misalnya ketika seseorang mengatakan, “Besok saya akan berpuasa.” Tapi dalam hatinya ia tahu bahwa besok ia tidak berpuasa. Dan dari pengalaman yang sudah-sudah, dia pun tidak berpuasa. Sehingga dalam mengatakan hal tersebut, apakah ia akan percaya diri? Tentu tidak!
Karena kita terlalu banyak membohongi diri sendiri, sehingga membuat kita tidak mempercayai diri kita sendiri.
Sama halnya ketika seseorang melakukan sesuatu yang salah. Kemudian dia mencoba berbohong. Maka pasti tidak akan percaya diri. Nah, inilah yang terjadi pada kebanyakan penjahat. Kebanyakan mereka tertangkap polisi, bukan karena polisinya yang demikian hebat. Tapi karena sikap si penjahat itu sendiri. Karena dia tahu bahwa dia salah, maka dia tidak percaya diri. Karena tidak percaya diri, maka sikapnya mencurigakan.
Atau contoh lainnya, pengendara yang tidak membawa kelengkapan surat-surat. Kenapa bisa ketahuan polisi? Bukan karena polisinya punya ilmu ghaib, tapi karena sikap pengendara itu sendiri. Dia tidak percaya diri, sehingga polisi pun tahu bahwa dia pasti melakukan kesalahan.
Solusinya:
Dalam kondisi ini, hanya ada 2 pilihan solusi. Pertama, jangan mengatakan apa yang tidak anda lakukan. Yang kedua, yang lebih baik, jangan membohongi diri sendiri. Jika sudah berjanji dan berkomitmen terhadap diri sendiri maka lakukanlah. Jika sudah tahu sesuatu itu salah, maka jangan dilakukan.
3. Berfokus Pada Kekurangan
Kebiasaan mental yang selalu melihat kekurangan dari segala hal membuat seseorang pasti runtuh kepercayaan dirinya. Kita tidak lagi bisa menghargai diri kita sebab kita tidak bisa melihat hal baik atau kelebihan dalam diri kita. Padahal, selalu ada dua sisi dari segala hal. Sisi positif dan negatif.
Solusinya:
Bersyukur! Syukuri diri anda apa adanya. Selalu paksa diri anda untuk melihat hal-hal positif. Jangan hanya melihat hal negatif semata.
Baca Juga: Pengembangan Diri, Meningkatkan Kekuatan atau Memperbaiki Kekurangan
4. Tidak ada pengembangan diri
Hal lain yang paling banyak membuat orang lain tidak percaya diri adalah karena tidak melakukan pengembangan diri. Hidup yang stagnan, begitu-begitu saja, dan tidak ada peningkatan kualitas hidup. Hal ini lama-lama akan membuat kita stress. Dan pada akhirnya akan menggoyahkan kepercayaan diri kita.
Sebaliknya, melihat diri kita bertumbuh akan melejitkan kita punya kepercayaan diri. Kita akan menghargai diri kita semakin mahal dan semakin mahal. Ini sangat terkait dengan poin nomor 3 diatas.
Solusinya:
Alih-alih berfokus pada kelemahan terus-terusan, pilihlah untuk meningkatkan kekuatan diri kita. Lakukan proses pengembangan diri agar menjadi semakin positif. Ingatlah, hadist nabi Muhammad bahwa orang yang beruntung adalah mereka yang hari ini selalu lebih baik dari hari kemarin. Jika lebih buruk atau sama saja, maka kita termasuk golongan orang yang celaka dan merugi.
Tentukanlah tujuan dan arah hidup yang jelas. Kemana anda ingin bawa hidup anda. Dan apa yang harus anda lakukan untuk mencapai tujuan tersebut. Ingat, lakukanlah apa yang sudah anda janjikan. Jangan membohongi diri sendiri.
5. Trauma Kegagalan
Hal lain yang juga banyak membuat orang tidak percaya diri adalah karena kegagalan yang dialami di masa lalu. Orang yang tadinya punya segalanya, kemudian bangkrut dan kehilangan semua yang dimilikinya, bisa sangat drastis kehilangan kepercayaan dirinya.
Sayapun mengalami hal ini. Dan trauma akan kegagalan akan sangat berbekas dalam diri kita. Menghantui setiap langkah kita. Dan membuat kita takut untuk bangkit dan melangkah maju kembali.
Solusinya:
Harus diakui memang sangat sulit untuk mengalahkan trauma kegagalan ini. Baik pengalaman maupun penelitianpun mengatakan demikian. Alison Ledgerwood, seorang sosial psikolog, telah melakukan sebuah penelitian tentang bagaiman orang-orang terjebak dalam kondisi negatifitas setelah mengalami kegagalan. Dan memang menurutnya, sangat sulit bagi kita untuk bangkit dan mengubah pikiran kita menjadi positif. Tapi itu bukan berarti tidak bisa dilakukan.
Meski sulit. Tapi kita tidak punya pilihan lain. Kita harus bangkit. Demi impian, demi kesuksesan, dan demi orang-orang yang kita cinta dan perjuangkan.
Kita harus mulai belajar dari kegagalan. Dan mengubah kegagalan itu menjadi peluang keberhasilan. Kita kudu berani memulai dan menyusun puing-puing kehidupan kita dari awal lagi. Dan belajar dari kegagaln sebelumnya, kita sudah tahu cara yang benar untuk berhasil.
Demikianlah 5 penyebab paling dominan mengapa orang tidak percaya diri. Serta bagaimana kita mengatasi setiap masalah dengan solusi yang tepat. Sekali lagi, tidak adanya kepercayaan diri terjadi karena ada penyebabnya. Mengetahui penyebabnya adalah langkah penting, agar kita tahu bagaimana solusinya.
Semoga tulisan ringan dan renyah kali ini bisa membantu mengatasi masalah kepercayaan diri anda. Jika punya pengalaman atau saran lainnya, sudilah kiranya teman-teman untuk berbagi bersama kami semua. Tsaaah!
PS.
4. Tidak ada pengembangan diri
Hal lain yang paling banyak membuat orang lain tidak percaya diri adalah karena tidak melakukan pengembangan diri. Hidup yang stagnan, begitu-begitu saja, dan tidak ada peningkatan kualitas hidup. Hal ini lama-lama akan membuat kita stress. Dan pada akhirnya akan menggoyahkan kepercayaan diri kita.
Sebaliknya, melihat diri kita bertumbuh akan melejitkan kita punya kepercayaan diri. Kita akan menghargai diri kita semakin mahal dan semakin mahal. Ini sangat terkait dengan poin nomor 3 diatas.
Solusinya:
Alih-alih berfokus pada kelemahan terus-terusan, pilihlah untuk meningkatkan kekuatan diri kita. Lakukan proses pengembangan diri agar menjadi semakin positif. Ingatlah, hadist nabi Muhammad bahwa orang yang beruntung adalah mereka yang hari ini selalu lebih baik dari hari kemarin. Jika lebih buruk atau sama saja, maka kita termasuk golongan orang yang celaka dan merugi.
Tentukanlah tujuan dan arah hidup yang jelas. Kemana anda ingin bawa hidup anda. Dan apa yang harus anda lakukan untuk mencapai tujuan tersebut. Ingat, lakukanlah apa yang sudah anda janjikan. Jangan membohongi diri sendiri.
5. Trauma Kegagalan
Hal lain yang juga banyak membuat orang tidak percaya diri adalah karena kegagalan yang dialami di masa lalu. Orang yang tadinya punya segalanya, kemudian bangkrut dan kehilangan semua yang dimilikinya, bisa sangat drastis kehilangan kepercayaan dirinya.
Sayapun mengalami hal ini. Dan trauma akan kegagalan akan sangat berbekas dalam diri kita. Menghantui setiap langkah kita. Dan membuat kita takut untuk bangkit dan melangkah maju kembali.
Solusinya:
Harus diakui memang sangat sulit untuk mengalahkan trauma kegagalan ini. Baik pengalaman maupun penelitianpun mengatakan demikian. Alison Ledgerwood, seorang sosial psikolog, telah melakukan sebuah penelitian tentang bagaiman orang-orang terjebak dalam kondisi negatifitas setelah mengalami kegagalan. Dan memang menurutnya, sangat sulit bagi kita untuk bangkit dan mengubah pikiran kita menjadi positif. Tapi itu bukan berarti tidak bisa dilakukan.
Meski sulit. Tapi kita tidak punya pilihan lain. Kita harus bangkit. Demi impian, demi kesuksesan, dan demi orang-orang yang kita cinta dan perjuangkan.
Kita harus mulai belajar dari kegagalan. Dan mengubah kegagalan itu menjadi peluang keberhasilan. Kita kudu berani memulai dan menyusun puing-puing kehidupan kita dari awal lagi. Dan belajar dari kegagaln sebelumnya, kita sudah tahu cara yang benar untuk berhasil.
Demikianlah 5 penyebab paling dominan mengapa orang tidak percaya diri. Serta bagaimana kita mengatasi setiap masalah dengan solusi yang tepat. Sekali lagi, tidak adanya kepercayaan diri terjadi karena ada penyebabnya. Mengetahui penyebabnya adalah langkah penting, agar kita tahu bagaimana solusinya.
Semoga tulisan ringan dan renyah kali ini bisa membantu mengatasi masalah kepercayaan diri anda. Jika punya pengalaman atau saran lainnya, sudilah kiranya teman-teman untuk berbagi bersama kami semua. Tsaaah!
PS.
0 komentar:
Post a Comment