Bagaimana Menata Hari Anda Agar Lebih Produktif

By
Apakah anda merasa hidup anda sedang kacau? Ada terlalu banyak hal yang harus dan ingin dikerjakan tapi tidak selesai-selesai? Segala sesuatu berjalan di luar kendali? Semuanya seperti benang kusut, yang gak tahu harus bagaimana memperbaikinya? Hmm… Hari yang buruk…

Saya pernah berada di kondisi itu, dan benar-benar tidak menyenangkan. Dampaknya, kita stress. Kemudian acuh tak acuh. Dan akhirnya kemalasan pun benar-benar menghampiri.

Nah pertanyaannya bagaimana mengatasi semua hal itu? Bagaimana menata hari-hari kita agar menjadi lebih baik? Bagaimana membuat diri kita menjadi produktif? Bagaimana menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan yang ada?

Produktivitas

Ini Rahasianya!

Orang bijak mengajarkan, 1 menit yang kita gunakan untuk menyusun rencana menghemat waktu kita dalam bekerja sebanyak 10 menit. Perencanaan adalah kuncinya. Dan saya benar-benar membuktikannya. Hidup saya menjadi lebih teratur. Benang kusut itu perlahan-lahan menemukan jalan keluarnya. Dan kinerja meningkat drastis sampai 700%.

Berikut bagaimana melakukannya:

1. Klarifikasi segala kondisinya. Biasanya masalah itu kelihatannya saja rumit. Padahal… ya memang rumit. Hehe. Maksud saya pikiran kita yang bikin masalah makin rumit. Ketika kita mengurai masalah yang sebenarnya maka kita akan temukan bahwa ia tidak serumit yang kita bayangkan. Tulislah masalahnya satu per satu. Tulislah apa saja yang harus dikerjakan. Dan biasanya ketika anda menulis satu per satu, solusi juga akan muncul untuk setiap masalah. Ini terjadi karena masalah menjadi sederhana dan to the point. Dan lagi ketika anda menulis list masalah-masalah atau pekerjaan-pekerjaan anda, maka akan kelihatan mana yang benar-benar masalah mana yang hanya merupakan ilusi masalah. Mana yang penting harus diselesaikan, mana yang tidak. Jadi kunci mengatasi benang kusut itu adalah; mengurai masalah menjadi list-list kecil. Percayalah ini benar-benar membantu.

2. Tinjau kembali tujuan besar anda. Ketika anda tahu dengan jelas tujuan besar anda, maka anda akan tahu, mana yang harus anda utamakan. Mana yang harus anda kerjakan terlebih dahulu. Mana hal-hal yang tidak penting dan tidak ada hubungannya dengan tujuan besar anda. Tujuan bertindak sebagai penunjuk arah kemana anda harus melangkah. Dan apa yang anda harus lakukan.

3. Buatlah target-target kecil apa yang harus anda lakukan pada hari itu. Ini tentu setelah anda mengurai masalah anda dan mencocokkan dengan tujuan besar anda. Maka anda akan tahu mana yang harus diprioritaskan. Jangan siksa diri anda dengan rentetan target yang tidak mampu anda lakukan. Cukup 1 atau maksimal 2 target yang perlu anda selesaikan pada hari itu. Sisanya, akan kita selesaikan besok. Percayalah langkah ini lebih baik daripada rencana besar dan banyak, tapi anda tidak pernah menyelesaikannya.

4. Selesaikan target anda. Tepati apa yang telah anda tulis. Jangan pernah sekalipun anda mengabaikan target tersebut, sebab sekali saja anda mengabaikannya, maka benang kusut itu kembali akan terjadi. Itulah pentingnya kita mentarget hanya 1 atau maksimal 2 pekerjaan yang harus kita selesaikan. Sebab dengan begini tentu lebih mudah menyelesaikannya. Sekaligus kita akan menjadi semakin produktif, sebab masalah terselesaikan. Pekerjaan beres satu per satu.

5. Berikan reward atas keberhasilan anda. Setiap kali menyelesaikan target anda, berikan hadiah pada diri anda. Bisa dengan membeli makanan favorit atau yang lainnya. Reward atau hadiah sangat penting agar anda terus melakukan kebiasaan ini. Sebenarnya bukan masalah hadiahnya, tapi ‘perasaan berhasil’ itu yang harus selalu ada dalam diri kita.

Kelima langkah ini jadikan kebiasaan. Maka hidup anda akan benar-benar mudah dan anda menjadi super produktif. Pekerjaan anda akan meningkat. Dan anda akan mampu menyelesaikan tanggung jawab apa saja yang diberikan kepada anda. Dengan begitu kesuksesan demi kesuksesan akan anda genggam di tangan anda. Selamat mencoba! Oia, saya punya pertanyaan. Kenapa ayam berkokok lihatnya ke atas?

Edward Rhidwan
Selalu Positif, Sehat & Powerful!

0 komentar:

Post a Comment